IKABU merupakan kependekan dari
“Ikatan Keluarga Alumni Bahrul ‘Ulum,”, sebuah induk resmi organisasi alumni
Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum yang memiliki wewenang pengelolaan alumni Pondok
Pesantren Bahrul ‘Ulum pada berbagai bidang. Salah satu latar belakang pendirian
IKABU di tahun 2007 yaitu adanya tuntutan dari beberapa kalangan alumni kepada
pihak Yayasan Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum untuk memprakarsasi pembentukan
sebuah badan resmi alumni Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum yang berada di
struktural Yayasan.
Awal Mula Ide Mencetuskan IKABU
Kemunculan IKABU sebagai induk seluruh alumni Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum
jika ditelusuri dari kronologis historis kemunculannya tentu tidak lepas dari
peran HIMMABA, bukan serta merta salah satu pendirinya merupakan ketua HIMMABA
akan tetapi disebabkan karena HIMMABA berperan besar dalam penggagasan ide
untuk mendirikan organisasi alumni skala nasional.
Sebagaimana dijelaskan dalam arsip organisasi HIMMABA, bahwasahnya pada 21
September 2003 diadakanlah agenda HIMMABA In Live dimana salah satu rangkaian
kegiatannya adalah Temu Kader Raya Alumni Bahrul ‘Ulum. Agenda tersebut
diprakarsai oleh HIMMABA Komisariat UIIS (UIN Maliki Malang: sekarang)
mengingat pada masa itu belum terbentuk HIMMABA Cabang sebagai komando
tertinggi HIMMABA, yang ada baru FK-2 yang hanya berperan sebagai penyambung
lidah antar komisariat. Alhasil Dwi Hidayatul Firdaus dan Anang Sugiarto
didaulat menjadi ketua dan sekretaris pelaksana kegiatan tersebut. Tujuan utama
Agenda utama Temu Kader Raya tersebut selain untuk menyambung sillaturrahmi
antar alumni Bahrul ‘Ulum juga membahas tentang titik temu dimanakah posisi
alumni Bahrul ‘Ulum dalam kelembagaan Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum, mengingat
sebelumnya telah bermunculan himpunan-himpunan mahasiswa alumni Bahrul ‘Ulum di
berbagai daerah seperti HIMMABA di Malang, HIMABU di Yogyakarta, HISAB di
Kediri, HIMABI di Jakarta, dan IMABAYA di Surabaya.
Forum alumni yang dihadiri delegasi dari daerah Surabaya, Kediri, Jakarta,
Pasuruan, Bandung, Malang serta dari Keluarga Pondok Pesantren Bahrul 'Ulum
menghasilkan tiga poin rekomendasi yang nantinya adan disampaikan kepada Majlis
Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum dan Yayasan Pondok Pesantren Bahrul
‘Ulum untuk dipertimbangkan. Adapun tiga poin yang dihasilkan dalam forum
tersebut antara lain:
·
Mengharapkan adanya struktur Alumni Pondok
Pesantren Bahrul 'Ulum dari Yayasan Pondok Pesantren Bahrul 'Ulum (YPPBU)
·
Mengharapkan adanya penyatuan Forum Alumni
Bahrul 'Ulum tanpa adanya perbedaan Alumni di tingkatan Madrasah, Asrama,
Mahasiswa dan Organisasi Daerah (ORDA).
·
Adanya tindak penyatuan Alumni Pondok
Pestantren Bahrul 'Ulum Tambakberas Jombang.
Tiga poin diatas inilah yang menjadi awal mula perjuangan untuk
membentuk organisasi alumni dalam kelembagaan Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum
mengingat dibeberapa Pondok Pesantren lain sudah terlahir organisasi demikian
seperti IMAS Sidogiri (IAAS: Sekarang), IKAPPMAM Denanyar serta IKAPETE
Tebuireng. Hasilnya pada tahun 2007 melalui amanat Almaghfurullah KH. Amanullah
RA sebagai majlis pengasuh PPBU (Pondok Pesan tren Bahrul ‘Ulum) dan
Almaghfurullah KH. Taufiqurrohman Fattah sebagai ketua YPPBU (Yayasan Pondok
Pesan tren Bahrul ‘Ulum) disepakatilah pendirian IKABU (Ikatan Keluarga Alumni
Bahrul ‘Ulum) sebagai organisasi yang berperan menghimpun dan merangkul seluruh
alumni PPBU dari segala kalangan. Melalui rapat perdana IKABU yang juga
dilaksanakan pada 2007 terpilihlah (Alm) In’am Sulaiman sebagai ketua IKABU
periode pertama. Salah satu gebrakan besar peiode pertama ini adalah gagasan
menyatukan alumni Bahrul ‘Ulum yang akhirnya terwujud melalui kegiatan
“Silaturrohmi Nasional (SILATNAS)”, dimana kegiatan tersebut dilaksanaan
dilaksanakan menjelang puncak Haflatul Kubra Pondok Pesantren Bahrul
‘Ulum.
Mandataris Organisasi
Pada tahun 2010 IKABU berduka seiring dengan dipanggilnya kehadirat ILAHI ROBB
SWT ketua IKABU pertama “In’am Sulaiman”, tepat sebelum menjelang
dilaksanakannya Musyawarah Nasional (MUNAS) IKABU kedua. Alhasil Gus Taufiq
Djalil yang juga merupakan salah satu pendiri HIMMABA didaulat sebagai ketua
sementara guna menyiapkan keperluan MUNAS IKABU. Pada tahun 2011 MUNAS IKABU
kedua berhasil memilih “Gus Taufiq Djalil” sebagai ketua IKABU kedua yang
mendapat amanat memimpin IKABU dalam kurun waktu 2011-2015. Salah satu gebrakan
besar dari kepemimpinan Gus Taufiq yaitu keberhasilan membentuk FORMABU (Forum
Mahasiswa Alumni Bahrul ‘Ulum) sebagai kaki tangan IKABU yang mempunyai
otoritas dibidang mahasiswa alumni Bahrul ‘Ulum. Keberhasilan membentuk FORMABU
akhirnya berdampak pula pada MUNAS IKABU yang dilaksanakan pula pada tahun
2015 dimana Gus Taufiq Djalil kembali terpilih sebagai ketua IKABU
periode 2015-2019. Berikut daftar ketua IKABU mulai tahun 2007 hingga 2019
kedepan.
NO |
NAMA |
PERIODE |
TAHUN MENJABAT |
|
1. |
(Alm)
In’am Sulaiman |
Periode I |
2007 – 2010 |
|
2. |
Taufiq
Djalil (PJs) |
Periode I |
2010 - 2011 |
|
3. |
Taufiq
Djalil |
Periode II |
2011 – 2015 |
|
4. |
Taufiq
Djalil |
Periode III |
2015 - 2019 |
|
Sumber: Official Fan Page
Facebook IKABU |
||||
Mengacu pada AD-ART IKABU, Sktruktur kepengurusan IKABU terdiri dari kepengurusan pusat yang berinduk di Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang, Pengurus Cabang di Kabupaten / kota, dan Anak Cabang di Kecamatan. Selain itu juga terdapat dua badan otonom dari IKABU yang bertugas menangani bidang khusus yakni BMT Rizqonah yang menangani masalah pengelolaan baitul mal organisasi dan FORMABU yang menangai alumni Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum kategori mahasiswa.
Referensi :https://www.slownanda.net/2017/05/sorot-mengenal-ikabu-organisasi-formil.html