YA LAL WATHAN KARYA MBAH WAHAB
Pada Muktamar NU Ke-23, 24-29 Desember 1962 di Surakarta, KH. Wahab Hasbullah kembali terpilih sbg Rais 'Aam dgn mengantongi suara 203. Di urutan kedua KH. Bisri Syansuri dgn 11 suara.
Sementara di Tanfidziyah terpilih sbg Ketua Umum KH. Idham Chalid dgn 177 Suara, menyisihkan KH. Moh. Dahlan dgn 37 Suara.
Tahun 1962 merupakan hari bersejarah bagi Indonesia. Salah satu daerahnya yang masih dikuasai Belanda, Irian Barat (Papua), segera kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi setelah melalui sebuah perjuangan yang dikenal dengan sebutan Tri Komando Rakyat (Trikora). Pada tahun itu pula, Nahdlatul Ulama (NU) menggelar Muktamar ke-23 di Surakarta (Sala), yakni pada 24-29 Desember atau 29 Rajab-3 Sya’ban 1382 H. Muktamar tersebut menjadi spesial dengan hadirnya Presiden Soekarno, yang dalam pidatonya menyatakan bahwa keberhasilan kembalinya Irian Barat tersebut berkat kontribusi besar dari NU.
Ketika itu, Rais ‘Aam KH Wahab Hasbullah, yang juga menjabat di DPAS (Dewan Pertimbangan Agung Sementara), menyarankan beberapa hal kepada presiden; yang kemudian dikenal dengan istilah “Diplomasi Cancut Tali Wondo”, yakni upaya untuk menggalang kekuatan lahir dan batin di segala bidang.

FOTO-FOTO MBAH WAHAB
Foto-foto diperoleh dari searching di internet. seperti dari @nudoeloe dan lain-lain. Oleh karena itu mohon maaf, size dan pixel juga apa adanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar